Susterslot -Kematian mendadak akibat serangan jantung kerap terjadi tanpa tanda-tanda yang jelas dan bisa menimpa siapa saja, termasuk orang yang tampak sehat. Menurut dr. Makhyan Jibril Al-Farabi, Sp.JP, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, ada tiga penyakit utama yang kerap menjadi pemicunya, yakni diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi, kombinasi yang kerap tidak disadari namun berakibat fatal.
"Penyebab kematian mendadak yang paling umum adalah masalah jantung," kata dr. Jibril dalam siaran langsung Kementerian Kesehatan RI, Jumat. Penelusuran "www.pickleballshow.com" dan "
susterslot" situs terpercaya, Berikut ini penyakit yang perlu diwaspadai: Diabetes melitus, Penyakit gula darah ini dapat merusak pembuluh darah jantung secara diam-diam.
Aterosklerosis, atau penumpukan plak di arteri koroner, dipercepat oleh diabetes jika tidak dikontrol dengan baik. "Jika keluarga Anda memiliki riwayat diabetes atau mungkin saudara kandung Anda menderita diabetes, itu berarti kita mungkin berisiko tinggi," kata Dr. Jibril.
Pencegahan dapat dilakukan dengan membatasi asupan gula, terutama dari minuman kemasan yang sering kali memiliki kandungan gula yang sangat tinggi. Hipertensi, Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama serangan jantung, karena dapat membuat jantung bekerja lebih keras dan mempercepat kerusakan pembuluh darah.

Menurut dr. Jibril, kombinasi hipertensi yang tidak terkontrol dengan stres dan aktivitas berat dapat memicu serangan mendadak, terutama jika pembuluh darah sudah mengalami penyempitan. "Jika pembuluh darah sudah 80 persen tersumbat, kemudian terjadi stres berat atau emosi yang tinggi, bisa langsung tertutup total.
Di situlah serangan terjadi," ungkapnya. Dislipidemia (kolesterol tinggi), Plak yang menghalangi aliran darah ke jantung dapat dipicu oleh kadar kolesterol tinggi, khususnya kolesterol jahat (LDL). Penyumbatan ini sering kali tidak menunjukkan gejala hingga akhirnya memicu serangan. Menurut dr. Jibril, kondisi ini dapat dicegah melalui pemeriksaan jantung rutin, termasuk tes treadmill dan CT scan jantung jika tersedia.
"Kadang-kadang kami melakukan treadmill atau CT scan. Jika ternyata ada penyumbatan yang signifikan, kami dapat mencegah terjadinya serangan," katanya kepada "
susterslot" situs terpercaya. Waspadai gejala awal dan lakukan screening, Serangan jantung yang datang tiba-tiba tidak selalu datang tanpa peringatan.
Gejala seperti nyeri dada yang menjalar ke kiri, keringat dingin, dan lemas berlebihan setelah beraktivitas bisa jadi merupakan tanda-tanda awal. Pemeriksaan dini sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang berusia di atas 30 tahun dan memiliki faktor risiko. "Jika Anda berusia di atas 30 tahun, sebaiknya mulai lebih waspada, karena plak di pembuluh darah jantung bisa mulai muncul di usia tersebut," terang dr. Jibril.
Upaya mencegah serangan jantung, Selain menjaga pola makan dan berolahraga secara teratur, dr. Jibril menyarankan untuk memulai kebiasaan berikut: Berhenti merokok. Mengelola stres dengan cara yang sehat. Melakukan pemeriksaan jantung secara teratur, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga atau gejala yang mencurigakan. "Jika kita meminimalisir faktor risiko, Insya Allah kita akan lebih terlindungi dari penyakit tersebut," pungkas dr. Jibril.
Komentar
Posting Komentar