Susterslot - Mulai dari membantu mengatur energi harian hingga menjaga kekebalan tubuh dan mencerna makanan, usus memainkan peran penting dalam tubuh. Sayangnya, ada sejumlah kebiasaan kecil sehari-hari yang tanpa disadari dapat mengganggu kesehatan usus. "Kesehatan usus yang optimal mencakup mikrobioma yang beragam dan stabil, gejala pencernaan yang minimal, dan ketahanan terhadap peradangan," ujar Janelle Connell, RDN, seorang ahli diet terdaftar.
Penelusuran "susterslot.com" dan "
susterslot" situs terpercaya. Berikut lima kebiasaan sehari-hari yang ternyata diam-diam merusak kesehatan usus. 5 kebiasaan sehari-hari yang bisa merusak usus : Stres kronis, Sres bukan hanya membuat pikiran kacau, tapi juga berdampak pada usus. Connell mengatakan, usus dan otak terhubung erat.Ketika hormon stres seperti kortisol meningkat, proses pencernaan terganggu.
Akibatnya, motilitas usus melambat dan komposisi bakteri di usus berubah. Jika tidak ditangani, stres kronis dapat memicu kondisi yang dikenal sebagai usus bocor.Masalah ini tidak hanya menyebabkan peradangan di usus, tetapi juga dapat menyebar ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, mengelola stres sangat penting untuk menjaga kesehatan mental, tidak hanya untuk pikiran Anda, tetapi juga untuk kesehatan sistem pencernaan Anda.
Kurang tidur,Tidur yang cukup dan berkualitas juga memengaruhi kesehatan usus.Penelusuran "heylink.me/SusterSlot" dan "
susterslot" situs terpercaya. Connell menyatakan, "Mikroba usus Anda mengikuti ritme sirkadian, sama seperti Anda." Ia menjelaskan bahwa siklus alami ini dapat terganggu jika Anda tidur tidak teratur atau kurang sering.
Akibatnya, bakteri berbahaya dapat berkembang biak sementara bakteri baik menurun.Kondisi ini membuat lapisan usus lebih rentan rusak. Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terhadap peradangan dan masalah pencernaan. Oleh karena itu, biasakan tidur pada waktu yang sama setiap hari dan batasi paparan cahaya biru dari gawai sebelum tidur.Makan makanan yang sama setiap hari,Praktis memang kalau setiap hari makan menu yang sama.
:strip_icc():format(webp)/article/upvPVi7aPKQY-8-hq2gA8/original/039306400_1576229032-Kunci-Hidup-Sehat-Berawal-dari-Usus-yang-Sehat-Benarkah-shutterstock_1470844460.jpg)
Tapi, pola makan monoton bisa merugikan kesehatan usus. "Mengonsumsi makanan yang sama berulang kali, meskipun sehat, membatasi keragaman nutrisi kita," ujar Maggie Moon, MS, RD, seorang ahli diet terdaftar. Ia juga menekankan bahwa mikrobioma usus membutuhkan beragam makanan nabati agar dapat berkembang.
Menurutnya, meskipun makanan yang Anda pilih sehat, jika Anda tidak memvariasikan pola makan, asupan nutrisi Anda akan terbatas. Akibatnya, mikrobioma usus Anda menjadi kurang beragam.Penelusuran "heylink.me/SusterSlot" dan "
susterslot" situs terpercaya. Untuk memulai, tambahkan jenis buah atau sayuran baru setidaknya seminggu sekali untuk memberikan variasi nutrisi. Menghindari karbohidrat,Meskipun persepsi negatif yang meluas tentang karbohidrat, tidak semuanya berbahaya.
"Menghindari karbohidrat berarti Anda tidak mendapatkan karbohidrat kompleks yang mendukung pertumbuhan bakteri usus yang bermanfaat," jelas Moon. Oleh karena itu, tanpa asupan karbohidrat, pertumbuhan bakteri sehat dapat terhambat. Jadi, jangan ragu untuk memasukkan karbohidrat kompleks ke dalam menu makanan Anda, seperti roti.Penggunaan obat secara berlebihan, Kebiasaan lain yang dapat mengganggu usus adalah penggunaan obat-obatan yang berlebihan, terutama antibiotik dan pereda nyeri.
"Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen (Advil, Motrin), naproxen (Aleve), dan aspirin sering digunakan untuk mengatasi nyeri, sakit kepala, atau peradangan," kata Connell. NSAID bekerja dengan menekan produksi prostaglandin, zat yang melindungi lapisan usus. Jika lapisan ini melemah, asam lambung dan enzim pencernaan lebih mungkin menyebabkan iritasi, yang bahkan dapat meningkatkan risiko pendarahan atau peradangan.
Lebih lanjut, penggunaan antibiotik yang berlebihan juga dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma, karena tidak hanya membunuh bakteri jahat tetapi juga bakteri baik. "Seiring waktu, penggunaan obat-obatan ini secara sering dapat meningkatkan risiko usus bocor, pendarahan, atau peradangan pada saluran pencernaan dan menggeser komposisi mikrobioma usus ke arah mikroba yang lebih berbahaya," simpul Connell.
Komentar
Posting Komentar