Susterslot - Serangan jantung bukan lagi masalah bagi lansia. Para tenaga medis kini sangat prihatin dengan meningkatnya jumlah penderita serangan jantung di usia muda. "Banyak pasien muda datang ke rumah sakit dengan kondisi serangan jantung akut yang sudah ada di dalam tubuh mereka.
Banyak dari mereka tidak menyadari bahwa mereka memiliki faktor risiko," ujar Dr. M. Tasrif Mansur, Sp.PD, K-KV, dari RS Wahidin Sudirohusodo, dalam siaran kesehatan yang diunggah pada hari Sabtu di akun Instagram Kementerian Kesehatan RI, Penelusuran "www.pickleballshow.com" dan "
susterslot" situs terpercaya.
Faktor risiko yang sering diabaikan, Tasrif menegaskan bahwa penyebab utama meningkatnya risiko penyakit jantung pada kaum muda adalah gaya hidup modern yang serba cepat dan kurang gerak. Ia mengatakan bahwa pola makan tinggi lemak, terlalu banyak stres, merokok, dan kurang berolahraga semuanya merupakan hal-hal buruk. Kondisi metabolik seperti kolesterol tinggi, hipertensi, dan gula darah yang tidak terkontrol diakibatkan oleh gaya hidup ini.

Ia menyatakan, "Semua ini mempercepat proses aterosklerosis, yang juga dikenal sebagai penyempitan pembuluh darah." Ia melanjutkan bahwa serangan jantung koroner terutama disebabkan oleh aterosklerosis. Tak disangka, tapi terjadi, Menurut temuan Tasrif, banyak pasien muda yang tampak sehat dari luar sebenarnya menderita penyakit metabolik.
Bahkan, beberapa dari mereka tidak menyadari bahwa mereka memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol. "Biasanya, mereka datang ke rumah sakit ketika serangan jantung sudah terjadi.Penelusuran "www.pickleballshow.com" dan "
susterslot" situs terpercaya, mereka tidak menyadari bahwa mereka dalam bahaya sebelumnya," ujarnya. Ia menambahkan bahwa faktor genetik memang berperan, tetapi gaya hidup tetap menjadi faktor dominan yang dapat dikendalikan.
Edukasi dan pemeriksaan rutin sangat penting, Lebih lanjut, Tasrif menekankan pentingnya edukasi dini dan deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan rutin. Ia menyatakan bahwa kaum muda perlu mengetahui kadar kolesterol, tekanan darah, dan gula darah mereka agar dapat mengambil tindakan pencegahan.
"Kita harus mulai dengan edukasi. Banyak orang tidak tahu kalau mereka punya kolesterol tinggi. Ketika serangan terjadi, mereka baru tahu," ujarnya. Tasrif menekankan pentingnya mengelola stres, berhenti merokok, dan mengonsumsi makanan sehat dalam konteks pencegahan.
Komentar
Posting Komentar