Susterslot - Brokoli merupakan sayuran yang dikenal sebagai superfood, sebutan untuk makanan kaya nutrisi yang dinilai sangat bermanfaat bagi kesehatan. Superfood biasanya kaya akan antioksidan, vitamin, mineral, dan nutrisi lain yang penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Mengutip "www.pickleballshow.com" dan "
susterslot" situs terpercaya, brokoli dianggap sebagai superfood karena rendah kalori, sekaligus kaya akan protein, serat, dan mineral, seperti zat besi, kalsium, kalium, fosfor, dan magnesium.
Sayuran ini juga kaya akan vitamin, seperti vitamin C, K, A, dan B. Selain itu, brokoli juga kaya akan fitonutrien, seperti sulforafan yang terbukti memiliki khasiat antikanker. Lalu, mungkin timbul pertanyaan, bagaimana jika superfood ini diolah dengan cara digoreng? Saat ini, banyak jenis makanan yang digoreng, termasuk sayur-sayuran, seperti brokoli. Berikut ini, Ahli Gizi Olivia Gresya, S.Gz akan memaparkan pengaruh proses penggorengan terhadap brokoli.
Bagaimana kandungan gizi pada brokoli goreng? Olivia mengatakan, semua sayuran yang digoreng akan mengalami penurunan kualitas gizi, karena sebagian kandungan vitamin dan mineralnya bisa hilang. "Karena ada beberapa zat gizi yang bertambah, tetapi ada juga beberapa zat gizi yang rusak karena panas saat proses penggorengan," kata Olivia kepada "
susterslot" situs terpercaya, Senin (19/5/2025).
Ahli gizi yang berpraktik di RS Siloam itu mengatakan, vitamin C menjadi salah satu zat gizi yang akan berkurang drastis saat brokoli digoreng.
"Brokoli merupakan sayuran yang memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi, yang merupakan antioksidan bagi tubuh, berkurang drastis," ungkapnya.

Selain vitamin C, kandungan gizi brokoli yang juga dapat berkurang adalah vitamin B1, B6, dan folat (vitamin B9). "Vitamin B1, B6, dan folat juga berkurang karena vitamin tersebut rentan terhadap suhu tinggi," ungkapnya. Selanjutnya, brokoli yang digoreng hanya akan memiliki kandungan antioksidan yang jauh lebih rendah, seperti sulforafan.
"Antioksidan yang tinggi seperti sulforafan, senyawa yang bermanfaat sebagai antikanker pada brokoli juga rusak dan menurun drastis saat digoreng, apalagi dengan minyak yang sangat panas," jelasnya. Sementara itu, Olivia mengatakan jumlah kalori pada brokoli akan berubah dari yang tadinya tinggi menjadi rendah. "Brokoli memiliki kandungan kalori yang rendah, namun dengan menggorengnya menggunakan minyak, tentu saja jumlah kalori pada brokoli akan bertambah," ungkapnya.Apa efek samping makan brokoli goreng?
Dari penjelasan tentang perubahan kandungan gizi brokoli di atas, Olivia mengungkapkan bahwa tentu saja ada efek samping bagi kesehatan, jika mengonsumsi brokoli goreng atau sayuran goreng lainnya secara terus-menerus. "Mengonsumsi sayuran goreng, apalagi sering atau dalam jumlah banyak, tentu saja berdampak buruk bagi tubuh," ungkapnya.
Hal pertama yang dapat memengaruhi kesehatan adalah kandungan kalori yang lebih tinggi pada sayuran. "Dengan teknik menggoreng, tentu saja dapat menambah kalori, karena minyak merupakan sumber lemak," ungkapnya. Asupan kalori yang tinggi dapat meningkatkan beberapa risiko, seperti kenaikan berat badan yang dapat memicu kegemukan dan obesitas. Efek samping dari mengonsumsi brokoli goreng juga dapat diperoleh akibat penggunaan minyak bekas yang telah digunakan berkali-kali hingga berubah menjadi hitam.
Olivia menjelaskan bahwa minyak bekas, atau yang dikenal juga dengan minyak goreng bekas, meningkatkan kandungan lemak jahat dalam makanan. Lemak jahat tersebut meliputi lemak jenuh dan lemak trans. Ia mengatakan bahwa asupan lemak jahat meningkatkan risiko beberapa penyakit, seperti kolesterol tinggi dan penyakit jantung. "Jadi, menggoreng sayuran justru dapat memberikan efek sebaliknya bagi tubuh kita," ungkapnya.
Komentar
Posting Komentar